Mama~

18e498dda1a111c06a4fa5daaabe0ae6_ibu

 

Sudah lama tak menulis 😀

 

Kamis, 31 Desember 2015.

8.04pm

 

Hari ini. Sekitar Lima puluh empat tahun yang lalu. Wanita paling spesial dalam hidupku lahir. Kedua tangan kasarnya yang membesarkanku, mengelus kepalaku, mengasuhku. Tatapannya yang kadang tak ku mengerti, apakah ia menyembunyikan sedihnya? Apakah aku telah cukup membuatnya bahagia? Suaranya yang menidurkanku~ memanggilku dengan panggilan sayangnya. Kulitnya yang sudah keriput dan makin keriput. Kaki kecilnya yang menopang tubuh kecilnya, apakah kaki itu masih kuat?

…continue reading

Pertolongan Yang Pasti

ya_allah_______by_madimar-d7e1p75

“Ya Allaah, aku tak kuat menahan sakit inilagi”

Kalimat itu terus ku ucapkan berulang-ulang dalam hatiku. Aku tengah menunggu bus kampus di halte Fakultas-ku untuk pulang ke kos. Awalnya aku sudah merasakan sakit itu ketika Ba’da Zuhur, tapi ku coba menahannya seperti yang biasa ku lakukan. Karena aku masih memiliki beberapa urusan di kampus, aku menunggu. Ku coba bertahan hingga setengah dua. Rasa perih itu makin membunuhku. Tapi jika berhubungan dengan kewajiban dan amanah, rasanya itu cukup impas. Setengah dua berlalu, aku menunggu temanku yang sebelumnya aku minta untuk menemani. Hingga pukul satu lewat empat puluh dua menit, aku benar-benar tak sanggup lagi. Sebelumnya dengan berbagai cara ku coba agar sakit ini mereda, gagal. Ingin tahu rasanya?

…continue reading

Dengan Rindu

lonely-tree-109688

“Assalamu’alaikum~”

“Wa’alaikumsalam”

Sesaat ketika salam itu terjawab, meleleh lah air mataku. Tak ku kenal mereka, tapi begitu rindunya aku saat bertemu. Entah siapa. Bahkan wajah mereka tak terlihat. Mereka berpakaian serba putih. Seluruh tubuh mereka penuh dengan cahaya. Padahal kami berada di tempat yang sama. Di sebuah taman kecil nan sungguh indah ditemani sebuah bangku panjang. Anehnya, bagian bangku yang mereka duduki penuh dengan cahaya. Pun dengan daerah taman yang di sekitar mereka. Sedangkan bangku yang ku duduki tidaklah gelap, bercahaya, namun tak menyilaukan seperti cahaya yang mengelilingi mereka.

Mereka. Yang ku ketahui adalah seorang wanita tua dan seorang pria gagah. Tak ada yang ku lihat dengan mataku. Aku hanya merasa yakin bahwa mereka memiliki ciri itu. Sungguh, aku tak mampu melihat wajah mereka dikarenakan cahaya menyilaukan yang mengelilingi mereka. Tapi aku tahu bahwa wanita tua itu tersenyum saat aku menoleh menjawab salamnya.

“Kami merindukanmu”

…continue reading